Amin/Amanah dalam istilah Arabnya yang diartikan dengan "dapat dipercaya". Seseorang yang mempercayakan tanggungjawabnya kepada seseorang mungkin saja ia telah percaya dan yakin bahwa yang diberi tanggung jawab itu amanah (dapat dipercaya). Mempercayai seseorang itu juga bukan hal yang sepele dan mudah, karena kalau kita tidak mengetahui seluk beluk dan jati diri seseorang mana mungkin kita mengetahui apakah orang yang kita maksud itu amanah atau tidak. Paling tidak kita sudah menjadi teman, saudara dengan waktu yang cukup.
Lebih berat lagi bagi penerima tanggungjawab (sang amanah) ini, karena ia mendapatkan tanggung jawab yang besar walau mungkin tidak sebesar benda atau jasa yang ditanggungjawabkan itu. Tapi tanggung jawab moral disini jauh lebih di prioritaskan. Dan menjadi harga tersendiri yang sangat mahal nilainya.
Kata kunci "Amanah" (tanggung jawab) sudah pernah saya bahas pada post sebelumnya, akan tetapi inti dari post kali ini adalah Amanah dalam hal "Rasa Percaya".
Tidak beda dengan hubungan pekerjaan, hubungan kekeluargaan, atau hubungan kerabat. Amanah juga kadang diperlukan. Amanah/saling percaya kepada pasangan suami/istri, teman sejawat/teman kerja, atasan dan bawahan harus ada, karena akan menciptakan hubungan yang harmonis dan keberlangsunga kinerja yang lebih baik.
Seseorang itu tidak akan full time 24 jam memberikan pelayanan, memberikan tanggung jawabnya kepada orang lain, sehingga perlu adanya partner. Partner disini adalah bisa saja yang saya sebut pada kalimat di atas. Dengan adanya sifat dan rasa saling percaya, kita akan menjadi nyaman dalam hubungan keluarga, dalam hubungan dengan karyawan dalam pekerjaan, sehingga pekerjaan akan lebih mudah dan cepat terselesaikan.
Terlebih, dengan rasa percaya, kita akan mendapatkan pengalaman baru, dengan rasa percaya kita akan lebih sering mendapatkan berbagai informasi dan pengalaman (sharing) dengan teman kita. Jadi tidak ada ruginya kita mempercayai seseorang, malahan manfaat yang sangat besar akan kita dapatkan.
0 comments:
Posting Komentar